Menyadari Taman Mumbul sebagai tujuan wisata spiritual di Badung adalah ide yang sangat cerdas. Selain menjaga aset desa, juga dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Bayangkan saja, setiap hari selalu ada tamu yang datang untuk melakukan kunjungan. Selain itu, mereka juga datang pada hari-hari keberuntungan, seperti Kajang Kliwon, bulan Purnama, Tilem dan Banyupinaruh.
Taman Mumbul adalah tempat suci disucikan oleh Desa Sangeh dan masyarakat sekitar. Memiliki sebuah kolam besar seperti danau dengan air yang jernih. Sumber air dari 11 mata air utama dan puluhan mata air kecil di sekitar danau. Selain dari yang difungsikan sebagai sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari, air danau ini juga digunakan untuk mengairi sawah dari Subak Sangeh menyebar di area 200 hektar.
Taman Mumbul dapat dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu terdalam, menengah dan halaman terluar. Halaman terdalam terdapat beberapa Pura seperti Ulunsuwi, Taman Beji, Segara Kelebutan, Ratu Gede, Taman Mumbul, Ratu Niang dan bebaturan untuk menyembah wong samar (makhluk gaib). “Semua Pura memiliki fungsi sendiri, tetapi pada dasarnya mereka berfungsi untuk menjaga alam dan keselamatan orang Sangeh.
Pura Ulunsuwi terletak di paling utara dihormati oleh anggota Subak Desa Sangeh. Pada hari-hari tertentu, anggota subak melakukan upacara sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas berkah yang diberikan. Di bagian selatan ada Pura Taman Beji dengan tiga air mancur sebagai tujuan prosesi melasti (pemurnian fisik dan psikis). Sisa di wilayah ini, ada Pura Segara Kelebutan dalam bentuk Pura Meru bertingkat tiga yang terletak di tengah-tengah kolam.
Di selatan kolam tepatnya di bawah pohon beringin terdapat Pura perwakilan dari Taman Ayun. Ceritanya Pura ini didirikan ketika membuat kolam yang tidak pernah selesai dan tanggul yang selalu rusak. Melihat kondisi ini, sosok kerajaan Mengwi diundang untuk datang. Setelah itu, tanggul danau menjadi sangat kuat, sehingga kemudian dibuat Pura untuk menyembah dewa dari Taman Ayun. Sementara itu, dan ada juga Pura Ratu Gede.
Halaman tengah Pura Taman Mumbul ini terletak di sebelah bagian timur. Pura ini dihormati oleh dusun Brahmana. Ada juga Pura Pengelukatan ditandai dengan sebelas air mancur. Di sini, warga melakukan ritual penyucian diri (melukat) secara fisik dan psikis disertai dengan presentasi dari persembahan. masyarakat Sangeh percaya bahwa Ratu Niang berdiam di Pura ini.
Kemudian, Di bagian selatan adalah Pura Bebaturan (menhir) yang digunakan untuk menyembah wong samar (makhluk gaib). Sementara itu, halaman terluar yang terletak di daerah selatan (setelah Pura Pengelukatan) akan dibuat menjadi objek wisata air yang dilengkapi dengan kolam renang anak-anak dan dewasa. Berbagai jenis tempat wisata air akan dibuat sebagai taman bermain anak-anak. “Mudah-mudahan, tarik air bisa diwujudkan pada tahun 2018.
Lokasi Taman Mumbul berada di Sangeh, Abiansemal, Kabupaten Badung, bisa di tempuh 30 menit dari kota Denpasar dan 45 menit dari Kuta, jimbaran dan Sanur.