Mendengar nama desa Bona, orang pasti akan teringat dengan, Kisah Tarian Cak yang pernah populer di desa Bona. Selain sebagai pusat dari tarian Cak, desa ini menunjukkan perkembangan artistik yang unik. “Di masa lalu, tarian Cak dipentaskan di Pura Puseh setiap bulan purnama dan Tilem (bulan hitam ). Acara ini terutama disajikan untuk wisatawan
Dalam Pementasan Tarian Cak dikombinasikan dengan penari Sanghyang Jaran dan Sanghyang Dedari yang di mainkan oleh desa penduduk setempat. Pementasan kedua tarian sanghyang bisa menciptakan suasana magis. “Pementasan tarian Cak sebenarnya adalah magnet untuk menarik lebih banyak wisatawan ke desa Bona.
Foto by Cakbona.com
Tarian Cak biasanya dipentaskan selama 30 menit. Pada awalnya, Tarian Cak disajikan selama 20 menit dan kemudian dilanjutkan dengan presentasi dari Sanghyang Jaran selama 15 menit dan Sanghyang Dedari selama 15 menit. “Namun, setelah tahun 1983 ketika tarian Cak telah dikembangkan di Ubud, Uluwatu dan daerah lainnya di Bali, keberadaan Tarian Cak di desa Bona mulai mengikis. Sekarang, itu hampir tidak pernah dipentaskan lagi. Tetapi sudah ada penduduk setempat yang sudah kembali belajar tarian Cak, semoga saja ini menjadi cikal bakal hidupnya kembali tarian Cak di Bona seperti jaman waktu masih saya kecil. Saya juga berasal dari Desa Bona, ingin sekali tarian ini bangkit lagi di Desa saya yang tercinta.
Data selengkapnya bisa mengunjungi website : Cak Bona
Pusat kerajinan
Selain dulu terkenal dengan Tarian Cak, Desa Bona juga menjadi pusat kerajinan daun kelapa ( lontar ). Ini menawarkan beragam jenis produk seperti tas, topi, sandal, souvenir dan perlengkapan lain lainnya. Konsumen bisa memesan berbagai produk sesuai keinginan. “ Kerajinan daun palem( lontar ) telah menjadi sumber mata pencaharian masyarakat desa ini.
Pengembangan pariwisata di Bali umunnya dan Gianyar khususnya, sangat berpengaruh terhadap pengrajin daun palem ( lontar ) . Masyarakat lokal membuat produk yang berbeda di rumah mereka dan kemudian diserahkan ke kolektor yang memiliki toko di jalan utama desa. “Jenis kerajinan ini banyak dicari oleh banyak pemilik toko di Ubud, Denpasar dan Kuta. Di barat desa ada juga desa Belega yang jadi pusat kerajinan bambu.
Selain kerajinan daun palem, Desa Bona juga memiliki kain tenun yang indah yang telah muncul sejak tahun 1980-an. Kain ini tersedia dalam berbagai desain dan sering dipamerkan di Art Center Denpasar bersamaan dengan pelaksanaan Festival Kesenian Bali.
Lokasi Desa Bona